BAB III.
KONSEP NILAI WAKTU UANG
(TIME VALUE OF MONEY)
Kalau kepada seseorang kita tanyakan mana yang lebih dia
sukai, menerima Rp.100 saat ini ataukah menerima Rp.100 nanti (misalnya satu
tahun lagi). Meskipun penerimaan tersebut pasti sifatnya, artinya dia pasti
menerima sat ini atau nanti, kta bisa menduga bahwa dia akan lebih suka
menerima jumlah yang sama pada saat ini daripada nanti, sebaliknya kalau kita
harus membayar Rp.100 saat ini ataukah Rp.100 nanti, maka kita tentunya lebih
senang untuk membayar nanti, apabila jumlah sama.
Contoh diatas menunjukan bahwa sebenarnya kita
menghargai uang secara berbeda, apabila waktunya tidak sama. Dengan kata lain
kita mengakui bahwa uang mempunyai nilai waktu.
Mengapa kita selalu merasa bahwa nilai mata uang mengalami
penurunan? Sebabnya tidak lain adalah adanya pengaruh inflasi. Semakin tinggi
tingkat inflasi, semakin cepat penurunan nilai mata uang. Hal semacam ini jelas
kita amati dalam kehidupan sehari-hari. Kalau inflasi diharapkan meningkat,
maka umumnya bank-bank harus memberikan suku bunga simpanan yang makin tinggi
agar masyarakat tetap bersedia menyerahkan dana mereka. Apabila tingkat bunga
simpanan ini lebih kecil daripada tingkat inflasi yang diharapkan oleh
masyarakat, maka tidak akan ada seorangpun yang bersedia menyimpan dananya di
bank.
Untuk membicarakan konsep nilai waktu uang (time value of money) ini kita akan bicarakan tentang bunga majemuk
dan nilai sekarang (present value).
Bunga
Tetap
Perhitungan bunga yang sangat sederhana yang
didasarkan pada besarnya pokok yang sama dengan tingkat bunga yang sama pada
setiap waktu.
Contoh ;
Perusahaan akan meminjam uang untuk membiayai
proyek investasi sebesar Rp. 10.000.000,- dengan bunga 15 % per tahun dengan
waktu 4 tahun dan diangsur 4 kali. Maka bunga yang harus dibayar adalah :
No.
|
Pokok pinjaman
|
Besarnya angsuran
|
Besarnya bunga pertahun
|
Jumlah bunga secara keseluruhan
|
1.
2.
3.
4.
|
10.000.000,-
7.500.000,-
5.000.000,-
2.500.000,-
|
2.500.000,-
2.500.000,-
2.500.000,-
2.500.000,-
|
1.500.000,-
1.500.000,-
1.500.000,-
1.500.000,-
|
1.500.000,-
3.000.000,-
4.500.000,-
6.000.000,-
|
Jadi besarnya bunga setiap tahun mulai tahun kedua
tidak bedasarkan pada sisa pinjaman.
Apabila diformulasikan menjadi sebagai berikut :
I = P n i
................ (3.1)
Keterangan rumus :
I = besarnya bunga
P = besarnya pinjaman
n = jumlah
tahun, i = bunga
Bunga Majemuk
Bunga majemuk, sering juga disebut dengan bunga berbunga, menunjukan
bahwa bunga dari suatu pokok pinjaman msalnya, juga akan dikenakan bunga pada
periode selanjutnya. Pengertian ini sangat penting bagi kita nantinya. Sebagai
misal Rp.100,00 dibungamajemukkan dengan tingkat bunga 10% per tahun. Berapa nilainya pada
akhir tahun pertama? Dengan mudah kita bisa menghitung NT (nilai terminal) yang
merupakan nilai pada akhir periode.
NT1 = Rp.100,00 (1 + 0,10) = Rp.110,00
Sedangkan pada akhir period ke-2
NT2 = Rp.110,00 (1 + 0,10) = Rp.121,00
Atau
NT2 = Rp.110,00 (1 + 0,10) = Rp.121,00 dan seterusnya.
Secara umum hal ini dirumuskan sebagai berikut :
NTn = X0 (1 + i)n
..... (3.2)
Keterangan :
X0 = Jumlah simpanan pada
awal periode
NT
= Nilai Terminal ( Nilai Masa Depan)
i = Tingkat
bunga
n = Jumlah periode
Dengan
demikian, kalau kita buat tabel sampai dengan tahun ke-5 misalnya, maka Rp.100,00
dengan bunga 10% per tahun akan tampak sebagai berikut :
Tabel
3.1 Ilustrasi Bunga Majemuk Nilai Rp.100,00
Dengan Bunga 10% Per Tahun
Tahun
|
Nilai
Awal
|
Bunga yang diperoleh
Pada periode tersebut
(i)
|
Nilai
Terminal
|
1
2
3
4
N
|
Rp.100
Rp.110
Rp.121
Rp.133,10
Rp.146,41
|
Rp.10
Rp.11
Rp.12,10
Rp.13.31
Rp.14,46
|
Rp.110
Rp.121
Rp.133,10
Rp.146,41
Rp.161,05
|
Rumus 3.2 diatas merupakan rumus
dasar kita yang berguna untuk penilaian nilai terminal. Dari rumus tersebut
kita bisa mengetahui bahwa semakin besar i (tingkat bunga) dan semakin lama n (periode) semakin
besar nilai terminalnya.
Pada gambar berikut ini kita mengggambarkan pertumbuhan dalam nilai
terminal untuk deposito sebesar Rp.100,00 yang dibungamajemukkan dengan tingkat
bunga 10%, 15%, dan 20%. Semakin tinggi tingkat bunganya, semakin curam
kemiringan garisnya
Gambar 13.1. Nilai Majemuk untuk
deposito Rp.100,00 dengan tingkat bunga
10%, 15% dan 20%.
Dari gambar tersebut kita bisa mengamati, bahwa
disamping semakin tinggi tingkat bunga menyebabkan semakin curam garisnya,
semakin lama periodenya, semakin tinggi nilai terminalnya.
Dengan memahami konsep ini, kita akan mudah menentukan
nilai-nilai yang memerlukan perhitungan penggandaan majemuk.
Bunga Majemuk Digandakan
Lebih Dari Sekali Dalam Satu Tahun
Sampai sekarang kita masih beranggapan bahwa bunga dibayar setiap
tahun. Meskipun demikian ada kemungkinan bahwa bunga, misalnya dibayar setiap 6
bulan sekali. Dengan demikian, pada contoh diatas, kalau bunga dibayarkan
setiap 6 bulan sekali (bunga 10% per tahun, nilai awal Rp100,00), maka nilai
terminal pada akhir 6 bulan pertama akan,
NT0,5 = Rp.100,00 [1+(0,10 : 0,5)] =
Rp.105,00
Dan pada akhir tahun
NT0,5
= Rp.100,00 [1+(0,10 : 0,5)]2 = Rp.110,25
Jumlah ini dibandingkan dengan Rp100,00 apabila bunga
dibayarkan sekali dalam setahun lebih besar Rp.0,15. jadi semakin sering bunga
dibayar dalam satu tahun, semakin tinggi nilai terminal pada akhir tahun
tersebut.
Rumus umumnya akan berbentuk
i
NTn = X0
(1 + ) m.n ..........
( 3.3)
m
Dimana m menunjukan berapa kali bunga dibayar dalam satu
tahun. Jadi, seandainya bunga dibayar bulanan, maka
0,10
NTn =
Rp.100,00 (1 + ) 12 x 1 = 110,51
12
dan kalau untuk dua tahun, nilai terminalnya akan
0,10
NTn =
Rp.100,00 (1 + ) 12 x2 = 122,04
12
Apabila m mendekati tidak terbatas (infinity), (1+i/m)m,n akan
mendekati em dimana e kurang lebih sama dengan 2,71828 dan
didefinisikan sebagai :
lim i
e = (1+ ) m
m ∞
m
dimana ∞ menunjukan symbol tidak terbatas
Dengan demikian, nilai
terminalnya apabila bunga dibungakan terus menerus pada tingkat bunga r adalah
:
NTn =Xo em .... ( 3.4)
Jadi contoh diatas, apabila n =
2 tahun, maka nilai terminalnya sama dengan
NTn = Rp.100,00
(2.71828)(0,1) (2)
= Rp.122.14 (bandingkan dengan contoh dimuka)
Present Value (Nilai
Sekarang)
Present Value
menunjukkan berapa jumlah uang pada saat ini untuk jumlah tertentu yang akan
diterima pada beberapa tahun yang akan datang.
Present value menunjukan berapa
nilai uang pada saat ini untuk nilai tertentu dimasa yang akan datang. Misalnya
kita mengetahui bahwa harga TV berwarna satu tahun yang akan datang adalah
Rp.500.000,00 dan tingkat bunga simpanan (deposito misalnya) 15% per tahun,
kalau kita ingin membeli TV berwarna tersebut satu tahun kemudian, berapa uang
yang harus kita tabung pada saat ini? Apabila A, menunjukkan jumlah yang
ditabung serta k merupakan tingkat bunga, maka kita akan bisa merumuskan :
FV= PV (1 + i) ........
(3.5)
Dalam contoh kita ini berarti akan
Rp.500.000,00
= PV (1,15)
Rp.500.000,00
PV = = Rp.434.783,00
1,15
Dengan demikian
Rp.434.783,00 merupakan nilai sekarang dari Rp.500.000,00 pada satu tahun yang
akan datang. Sedangkan present value dari jumlah uang tertentu pada tahun 2
mendatang akan sama dengan
A2
PV =
(1 + k)2
jadi, pada contoh kita akan sama dengan
Rp.500.000,00 Rp.500.000,00
PV = =
(1,15)2 1,3225
= Rp. 378.072,00
jadi semakin lama suatu jumlah tertentu akan diterima semakin kecil
nilai sekarangnya.
Sebagaimana dengan bunga majemuk, maka kita juga bisa menggambarkan
grafik nilai sekarang ini, untuk tingkat bunga dan periode yang berbeda-beda.
Keadaan tersebut kita gambarkan dengan menggunakan tingkat bunga 10%, 15%.
Gambar tersebut menunjukan semakin tinggi tingkat bunga dan semakin jauh uang
yang tersebut
akan diterima, semakin kecil nilainya sekarangnya. Sebagai misal, apabila kita
menerima Rp.100,00 pada waktu 5 tahun lagi, maka nilai sekarangnya adalah
Rp.40.80, kalau kita menggunakan tingkat bunga 20% per tahun.
Present Value apabila
tingkat bunga digunakan lebih dari sekali dalam satu tahun
Apabila tingkat bunga digandakan lebih dari sekali dalam satu tahun,
maka rumus present value haruslah diubah seperti halnya dalam perhitungan nilai
terminal. Rumus present value akan nampak seperti :
An
PV =
i
1 + mn
m
dimana An, adalah kas pada akhir tahun, mn adalah berapa
kali bunga digandakan dalam satu tahun, dan i adalah tingkat bunga.
Jadi apabila kita akan menerima Rp.100,00 pada akhir tahun ke-3 dan
tingkat bunga adalah 15% digandakan setiap bulan, maka present valuenya adalah
:
Rp.100,00
PV = (4) (3)
0.15
1 +
4
= Rp.64.29
apabila tingkat bunga digandakan terus menerus, present value dari
aliran kas pada akhir tahun n akan sama dengan
An
PV =
en
dimana e kurang lebih sama dengan
2,71828.
Contoh Soal :
Sebuah Sepeda Motor yang akan akan dibeli setahun
yang akan datang seharga Rp. 15.000.000,00. Berapa jumlah uang yang ditabung
saat ini apabila bunga deposito konstan 18 %.
Rumus yang digunakan adalah :
A2
PV =
(1 + k)2
Rp.15.000.000 Rp.15.000.000,00
PV = =
(1 + 0,18) 1,18
= Rp. 12.711.864,41
Apabila jumlah tersebut akan diterima 5 tahun yang
akan datang maka jumlah sekarang akan menjadi :
A2
PV =
(1 + k)2
Rp.15.000.000 Rp.15.000.000,00
PV = =
(1 + 0,18)5 2,288
= Rp. 6.555.944,00
Dengan demikian Rp. 6.555.944,00 merupakan nilai
sekarang dari uang sejumlah Rp. 15.000.000,00 lima tahun yang akan datang.
Berdasarkan perhitungan tersebut kita bisa memisahkan faktor tingkat bunga
yaitu bagian yang ada dalam tanda kurung yang disebut dengan discount
factor, jadi discount factor untuk n tahun dengan tingkat bunga i akan
sama dengan 1/ (1 + i)n.
Contoh 1.
Jika Anda pada 5 tahun yang akan datang akan memperoleh uang sebesar
Rp 4.000.000, tingkat bunga 12% per tahun. Karena Anda butuh uang sekarang,
berapa yang Anda terima sejumlah uang itu yang seharusnya Anda terima 5 tahun
lagi?
Jawab:
Ringkasan soal itu menjadi
F = Rp 4.000.000;
i = 12%;
n = 5 dan
P = ?
P = F (P/F,i,n)
P = Rp 4.000.000 ( 1/ ( 1 + 12 %)5)
P = Rp 4.000.000 x
0,567427
P = Rp 2.269.708,
Contoh 2
Jika Anda meminjam uang sebesar Rp 2000; untuk jangka waktu 2 tahun,
bunganya 18% per tahun, berapa uang itu harus dikembalikan seteiah 2 tahun itu?
Jawab:
Diketahui
P = Rp 2000; i =
18%, n = 2
F = P(F/P,18,2)
F = Rp 2000 x
(1+18/100)2
F = Rp 2000 x
1,3924
F = Rp 2.784,80
Annuity
(cicilan)
Di dalam time evaluation di samping pengertian baik mencari F
maupun P masih ada yang lain yakni Annuity atau Uniform series yakni
jumlah yang dibayar atau diterima berturut-turut misalnya untuk masalah
pembayaran "angsuran/cicilan" Annuity yang disingkat (A)
mempunyai beberapa sifat ialah:
- Jumlah harus sama (equal payments)
- Jangka waktu (periodenya) antara angsuran juga harus sama (equal period between payments) dan pembayaran pertama dilakukan pada akhir periode pertama.Adapun jenis –jenis annuity dapat dilihat dibawah ini :
- Compounding Factor per annumCompounding Factor per annum ialah untuk mencari besarnya nilai (F), jika yang diketahui A, i dan n-nya, dengan rumus sebagai berikut F=A(F/A,i,n):F = A (1 + i)n - 1 iContoh 1.Perusahaan harus membayar royalty sebesar US$ 25.000 setiap akhir tahun selama 5 tahun berturut-turut. Jumlah tersebut dibayar sekaligus pada akhir tahun kelima (bukan diangsur), jika diketahui bunga 15%/tahun untuk tiap pembayaran yang ditahan. Hitunglah jumlah yang harus dibayar sekaligus itu pada akhir tahun kelima.Jawab:Diketahui :A = US$ 25.000,i =15%,n = 5F = ................................ ?F = A (F/A,i,n)F = US$ 25.000 (F/A,15,5)F = US$ 25.000 (1+0,15)5 -10,15F = US$ 25.000 x 6,742F = US$ 168.550
- Sinking Fund FactorSinking Fund Factor ialah untuk mencari A jika/ yang diketahui F, i dan n, dengan rumus sebagai berikutA = F i .
- + i)n-1Contoh 2.Jika Anda beniat sesudah 6 tahun bisa membeli motor dengan harga Rp 5.000.000, jika bunga per tahun 20% berapa Anda harus menabung per tahunnya untuk bisa membeli motor sesudah 6 tahun menabung itu?Jawab:Buat ringkasan soal sebagai berikut :F = Rp 5.000.000,-;i = 20%;n = 6,A = ................................. ?A = F i .(1+ i)n-1A = 5.000.000 20 % .(1+ 20%)6- 1A = Rp 5.000.000 x 0,100706A = Rp 503.530
- Present worth (value) of an annuity factorPresent worth (value) of an annuity factor adalah untuk mencari P jika yang diketahui A, i dan n-nya dengan rumus sebagai berikut :P= A (1+i)n -1i(1+i)nContoh :Perusahaan harus membayar royalty sebesar US$ 25.000 setiap akhir tahun selama 5 tahun berturut-turut. Tetapi akhirya perusahaan me-mutuskan untuk membayarnya sekaligus pada permulaan tahun pertama. Bunga 15%. Ditanya berapa yang harus dibayar?Jawab:A = US$ 25.000; i = 15%; n = 5; P = ?P= 25.000 (1+15 %)5 -115 %(1+15 %)5P = US$ 25.000 x 3,352155P = US$ 83.803,90
- Capital recovery factorCapital recovery factor yakni untuk mencari A jika yang diketahui i dan (n) dengan rumus sebagai berikut :A= P i (1 + i)n .(1 + i)n -1Contoh :Seorang ayah menyetor uang ke Bank sebesar Rp 5.000.000 yang akan digunakan untuk anaknya pada setiap tahun dengan jumlah yang sama mulai akhir tahun pertama, selama 7 tahun. Bunga dihitung 10% per tahun. Berapa anak itu menerima uang setiap tahunnya?Jawab:Diketahui:P = Rp 5.000.000;i = 10%;n = 7 dan A = ..................................... ?A = P i (1 + i)n .(1 + i)n -1A = 5.000.000 10 % (1 + 10 %)7 .(1 + 10 %)7 -1A = Rp 5.000.000 x 0,205405A = Rp 1.027.025Point Pembelajaran Bab II
- Uang memiliki nilai yang lebih berharga pada saat sekarang dibandingkan nilai di masa depan dengan konsep nilai waktu dari uang.
- Uang memiliki konsep nilai waktu di sebabkan oleh adanya suku bunga dan waktu.
- Semakin tinggi tingkat bunga maka semakin besar perbedaan nilai sekarang dengan nilai yang akan diterima di masa mendatangLatihan :
- Jelaskan Konsep dari Nilai Waktu dari Uang ?
- Ahmad meyimpan duitnya di bank sebesar Rp.500 juta dan memperoleh bunga sebesar 10 % per tahun, tetapi bunga tersebut dibayarkan bulan. Berapa jumlah uang ahmad pada akhir tahun.Referensi :Amin Widjaja Tunggal, 2000, Dasar-dasar Analisis Laporan Keuangan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.Brigham F. Eugene & Houston F. Joel, 2014. Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Edisi 11 Buku 1), Salemba Empat, Jakarta.Dwi Prastowo & Rifka Juliaty, 2002, Analisis Laporan Keuangan ( Konsep dan Aplikasi), Cetakan kedua (revisi), Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, Yokyakarta.Faisal Abdullah, 2013. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Keenam, Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.Kasmir, 2015, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan ke delapan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.Mamduh & Abdul Halim, 2016, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kelima Cetakan Pertama, UPP STIM YKPN Yokyakarta.Martono, SU, 2008, Manajemen Keuangan, Edisi ketujuh, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta.Munawir, 2007. Analisa Laporan Keuangan, Edisi keempat cetakan keempatbelas, Liberty Yokyakarta.Sartono Agus, 2001, Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi Edisi 4, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.Suad Husnan & Enny Pudjiastuti, 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Edisi ke Enam). UPP STIM YKPN, Yokyakarta.Van Horne C, James & Wachowics, Jr. M, John, 2014. Prinsip- prinsip Manajemen Keuangan( Fundamental of Financial Management ). Salemba Empat, Jakarta.Weston Fred & Copeland E. Thomas, 2000, Manajemen Keuangan, Erlangga anggota IKAPI Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar