Selasa, 26 Januari 2021

PENTINGYA INDUSTRIALISASI UNTUK MASYARAKAT SEKITAR HUTAN ( STUDI KASUS`PADA KTH OI RIDA ) ( YULIATI BASRI'S CORNER )

Industrialisasi menjadi salah satu solusi terbaik dalam memberikan jalan kompetisi ilegal untuk masyarakat sekitar hutan,  mensejajarkan diri dengan masyarakat maju diperkotaan, mencerna dan meramu diri dalam setiap treatment untuk mengembangkan diri selalu terhalang dengan kondisi dan dukungan serta kekuatan yang terbatas  dan membutuhkan animasi berpikir yang cenderung berkelas agar keinginan maju dan tumbuh terjalani dengan baik dalam proses pengembangan yang  jelas  dan kearah mana kekuatan dimatchingkan.

Masyarakat sekitar hutan yang diberikan kesempatan untuk melakukan akses kelola dalam skema Perhutanan Sosial tentu harus mampu memberdayakan hasil potensi kawasan yang dimiliki, harus mampu memanfaatkan dengan baik potensi yang ada  dengan prinsip kelestarian hasil serta mampu memberdayakan diri baik potensi hasil hutan bukan kayu maupun secara kelembagaan  dan jalan pembuka untuk mampu memberdayakan diri adalah dengan memanfaatkan potensi hasil hutan bukan kayu, memberdayakan diri dan meningkatkan nilai tambah ( value added ) dari potensi hasil hutan bukan kayu  yang mereka pungut dari kawasan kelola.

Dengan mengandalkan potensi Kawasan Hutan dari Hasil Hutan Bukan Kayu ( HHBK), masyarakat sekitar hutan dapat melepaskan diri dari kemiskinan dan menurunkan jumlah pengangguran yang besar terutama dari golongan masyarakat yang berpendidikan rendah yang berasal dari masyarakat sekitar hutan dan disparitas pendapatan serta kehilangan kesempatan untuk menguasai sumber daya yang ada dipasar dan publik.

Pada tulisan ini, untuk lebih memberikan pemahaman yang jelas betapa pentingnya Industrialisasi untuk mendukung ketahanan HHBK di masyarakat sekitar hutan maka kita akan mencoba mengulas pada pentingnya industrialisasi untuk mendukung KTH Oi Rida melakukan pengembangan usaha kecil untuk meningkatkan nilai tambah dari produk HHBK yang berlokasi di Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima.

Hasil hutan bukan kayu merupakan salah satu produk hasil hutan yang harus menjadi perhatian penting dari pemerintah, karena produksi hasil hutan kayu sudah tidak bisa menjadi hal utama dalam kehidupan sehari – hari bahkan Hasil hutan bukan kayu adalah bahan-bahan atau komoditas yang didapatkan dari hutan tanpa arus menebang pohon, mencakup hewan buruan, rambut hewan, bambu, rotan, kacang-kacangan, biji, buah beri, jamur, minyak, daun, rempah-rempah, rempah daun, gambut, ranting untuk kayu bakar, pakan hewan ternak, dan madu. Selain itu, tumbuhan paku, kayu manis, lumut, karet, resin, getah, dan ginseng juga masuk ke dalam kategori hasil hutan bukan kayu. 

Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu pada areal Kelola KTH Oi Rida Desa Maria Utara Kecamatan Wawo  memiliki jumlah yang cukup besar terutama terkenal dengan kopinya, dengan potensi yang terselingi meliputi kemiri, empon - empon  dan madu. 

Potensi HHBK  yang terdapat dalam kawasan yang dimiliki dalam areal kelola KTH Oi Rida dengan Luas 510 Ha berupa Madu alam, Kopi, Kemiri, dan Kunyit  yang merupakan potensi hasil hutan bukan kayu membutuhkan sentuhan dan stimulan dari pemerintah terutama bagaimana caranya meningkatkan nilai dari madu alam yang memiliki khas tersendiri bahkan sudah menjadi kearifan lokal di masyarakat wawo, madu alam ini menjadi minuman yang memiliki manfaat dalam dunia kesehatan masyarakat wawo, oleh karena itu dibutuhkan pengolahan madu alam akan menambah nilai dari madu alam itu sendiri baik nilai berupa peningkatan harga maupun untuk nilai penjualan. sejalan dengan produk HHBK lainnya pun membutuhkan dukungan dan suport untuk bisa berkompetisi dengan produk impor yang berkelas dan memiliki kemasan dan bentuk yang menarik.

Produk HHBK KTH Oi Rida  akan menjadi panggung bisnis  baru yang akan memicu pertumbuhan ekonomi desa Maria  Utara  yang  berbasis`masyarakat dan perkembangan ini akan menuju pada revolusi industri 4.0.

Dengan industrialisasi maka produk - produk kelompok tani hutan Oi Rida  akan mengalami paradikma pertumbuhan ekonomi yang terangsang dan terpacu dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa, dan akan memicu perkembangan kemajuan masyarakat desa, namun  tentu dengan pengembangan atau pengolahan produk yang dilakukan tentu harus disertai dengan Suport  " BELA & BELI"

Idustrialisasi  ini akan memberikan nilai positif perkembangan kemajuan desa menuju pada perkembangan dan pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Berikut Produk yang sudah distimulan dan dilakukan pengolahan serta diberi label & kemasan yang menarik :


Gambar 1. Madu Alam

Gambar 2. Kopi Kawae

Gambar 3. Kunyit





Tidak ada komentar:

Posting Komentar